Renungan_:
Andai Al-Qur’anbisa bicara, Ia akan akan berkata : “Waktu kau masih anak-anak, kau bagai teman sejatiku, dengan wuduh kau sentuh aku, dalam keadaan suci kau pegang aku, kau baca dengan lirih dank eras, sekarang kau telah dewasa, nampaknya kau sudah tidak berminat lagi padaku, Apakah aku bacaan using? Yang tinggal sejarah? Sekarang kau simpan aku dengan rapi, kau biarkan aku sendiri. Aku menjadi kusam dalam lemari. Berlapis debu dimakan kutu. Kumohon peganglah aku lagi, bacalah aku setiap hari, karena aku akan jadi penerang dalam kuburmu”.
JOMBLO . . .
JOMBLO hanyalah sebuah status yang penuh kebebasan, bukan sebuah nasib yang menyedihkan. Sebuah status yang jauh dari kemaksiatan, karena malam minggu tetap saja sendiri. Orang bilang JOMBLO itu ketinggalan zaman tapi bagi_ku JOMBLO itu sebuah ketenangan. JOMBLO bukan preman, JOMBLO juga bukan pecundang tapi JOMBLO hanyalah makhluk Tuhan yang belum diberi pasangan.
“BUNDA” selalu cerewet
Pernah kah kita ngomel waktu BUNDA cerewet?
Jawab : Pernah
Pernah kah kita cuekin dia?
Jawab : Pernah
Pernah kah kita mikir apa yang dia fikirkan?
Jawab : Tidak
Sebenarnya apa yang dia fikirkan?
Jawab : Takut_ takut gak bisa liat kita senyum, nangis, tertawa, dan takut gak bisa ngajar kita lagi karena waktunya singkat.
Saat BUNDA menutup mata, gak ada lagi yang cerewet. Saat kita nangis manggil-manggil dia,apa yang dia balas? Dia hanya berbaring dan hanya diam tapi bayangannya tetap disamping dan berkata : “Anakku,,jangan nangis BUNDA masih di sini, di hati kecilmu, BUNDA saying kamu”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar