PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN REMAJA
Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.
Kalau kita membicarakan dan membahas tentang pergaulan bebas, sudah pasti berhubungan dengan anak remaja. Masa remaja bagi semua orang adalah masa yang paling indah dan berseri. Di masa itu juga, proses pencarian jati diri seseorang berlangsung dan pada proses itulah banyak para remaja yang terjebak ke dalam pergaulan bebas tersebut karena tidak mengetahui dampak buruk bagi dirinya sendiri.
Pergaulan bebas di kalangan remaja saat ini telah mencapai titik kekhawatiran yang sangat tinggi atau cukup parah, terutama seks bebas dan penggunaan obat-obatan terlarang. Oleh karena itu tidak aneh jika jumlah penderita HIV/AIDS dan wanita terutama dari kalangan remaja/anak sekolah yang hamil diluar nikah. Hal ini dikarenakan sekarang mereka sangat begitu mudah memasuki tempat-tempat khusus orang-orang dewasa. Bahkan sekarang pelakunya bukan saja mahasiswa dan anak SMA saja, namun sudah merambat sampai ke anak SMP.
Dan pada saat ini, banyak sekali orang-orang yang melakukan perbuatan keji dan tidak berkeprimanusiaan untuk menutupi aibnya, yaitu dengan melakukan aborsi. Padahal mereka tahu akibat aborsi sangat berbahaya bagi kesehatan tubuhnya sendiri dan keselamatannya secara fisik. Bahkan bukan hanya pada kesehatan dirinya sendiri, tetapi juga sangat berdampak hebat bagi keadaan mental seseorang yang melakukan aborsi tersebut. Namun demi menutupi aib yang ia timbulkan sendiri, ia rela mempertaruhkan nyawanya sendiri. Oleh karena itu, jika tidak secepatnya diatasi, akibat pergaulan bebas ini akan sangat membawa dampak negative dan efek yang buruk bagi perkembangan zaman.
Seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas adalah salah bergaul dan mudah terpengaruh oleh temannya yang tidak benar. Kebanyakan remaja ini ingin dipuji dan dikatakan gaul oleh teman-temannya tanpa memikirkan dampak dan akibat yang berkelanjutan. Maksud dari salah bergaul adalah buka berarti kita harus memilih-milih dalam bergaul, kita boleh saja bergaul dengan siapa pun asalkan kita jangan mudah terpengaruh dan tetap berpegang teguh terhadap norma-norma agama dan norma hokum yang berlaku, karena gaul tidak harus melakukan seks bebas, tidak harus menggunakan obat-obatan terlarang, dan semua hal yang melanggar hokum. Oleh karena itu, kita sebagai remaja harus membiasakan berfikir panjang ke depan sebelum melakukan sesuatu hal, apalagi yang beum kita ketahui dampak baik dan buruknya bagi diri kita, keluarga dan orang lain.
Di bawah ini, beberapa factor utama yang menjadi penyebab dan awal mula seseorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas, yaitu :
Faktor Agama dan Faktor Imam
Faktor ini adalah hal yang berasal dari dalam diri kita sendiri. Apabila kurang pengetahuan akan agama dan kurangnya iman yang tertanam di dalam diri kita, maka akan sangat mudah setan-setan yang ada di dalam diri atau fikiran kita mendorong untuk melakukan hal-hal negative yang sangat bertentangandengan agama dan hokum yang berlaku. Namun jika memiliki pengetahuan akan agama dan iman yang kuat, insya Allah kita tidak akan mudah terpegaruh dan terjerumus ke dalam hal-hal negative tersebut karena otomatis kita akan langsung memikirkan dampak apa yang akan terjadi ke depannya atau dikemudian hari.
Faktor Lingkungan seperti Orang Tua, Teman dan Tetangga
Di dalam faktor ini, tidak sedikit anak remaja yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas di dalam keluarganya atau yang sering mereka sebut dengan broken home. Dan yang menjadi penyebab yang sering terjadi juga adalah karena terjerumusnya atau terpengaruh oleh temannya demi mendapatkan pujian atau ingin dibilang “Gaul”.
Faktor Pengetahuan yang Minim
Kurangnya pengetahuan akan dampak dan akibat akan hal yang kita lakukan dapat memudahkan kita terjerumus ke dalam hal-hal yang negative. Pada umumnya, kita sebagai seorang remaja memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, apabila menemukan atau melihat sesuatu hal yang baru maka otomatis kita akan ingin merasakannya atau mencobanya.
Faktor Perubahan Zaman
Faktor ini juga adalah hal yang cukup kuat menjadi penyebab pergaulan bebas dikalangan remaja karena di zaman sekarang banyak media yang mudah diakses oleh semua umur yang menyediakan tayangan-tayangan yang seharusnya hanya ditayangkan khusus orang dewasa. Namun karena rasa ingin tahu yang sangat tinggi yang mendorong para remaja menggunakan atau melihat media untuk orang dewasa tersebut. Setelah melihat, otomatis rasa ingin tahu itu pun akan terus berkembang seperti ingin mengetahui rasa dan ingin mencoba hal yang baru dia lihat. Oleh karena itu, pengawasan orang tua adalah hal yang sangat penting dalam factor ini.
Mengapa pergaulan bebas dapat terjadi dikalangan remaja?
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh perusahaan riset Internasional Synovate atas nama DKT Indonesia melakukan penelitian terhadap perilaku seksual remaja berusia 14-24 tahun. Penelitian dilakukan terhadap 450 remaja dari Medan, Jakarta, Bandung dan Surabaya.
Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa 64% remaja mengakui secara sadar melakukan hubungan seks pranikah dan telah melanggar nilai-nilai dan norma agama. Tetapi, kesadaran itu ternyata tidak mempengaruhi perbuatan dan prilaku seksual mereka. Alasan para remaja melakukan hubungan seksual tersebut adalah karena semua itu terjadi begitu saja tanpa direncanakan.
Hasil penelitian juga memaparkan para remaja tersebut tidak memiliki pengetahuan khusus serta komprehensif mengenai seks. Informasi tentang seks (65%) mereka dapatkan melalui teman, Film Porno (35%), sekolah (19%), dan orangtua (5%). Dari persentase ini dapat dilihat bahwa informasi dari teman lebih dominan dibandingkan orangtua dan guru, padahal teman sendiri tidak begitu mengerti dengan permasalahan seks ini, karena dia juga mentransformasi dari teman yang lainnya.
Kurang perhatian orangtua, kurangnya penanaman nilai-nilai agama berdampak pada pergaulan bebas dan berakibat remaja dengan gampang melakukan hubungan suami istri di luar nikah sehingga terjadi kehamilan dan pada kondisi ketidaksiapan berumah tangga dan untuk bertanggung jawab terjadilah aborsi. Seorang wanita lebih cendrung berbuat nekat (pendek akal) jika menghadapi hal seperti ini.
KESIMPULAN
Jadi, kita harus banyak berkomunikasi dengan orang-orang yang kita percayai atau keluarga kita sendiri. Ada pepatah yang mengatakan masuk ke kandang kambing tapi jangan seperti kambing,begitu juga dengan bergaul kita harus memperhatikan lingkungan sekeliling kita. Bagaiman orang berperilaku yang baik. Gaya berbicara yang sopan dan santun dalam bergaul, tidak harus dengan cara ugal-ugalan atau ketenaran semata. Jadi yang harus kita lakukan adalah jadi diri kita sendiri bagaimana orang disekeliling kita merasa nyaman saat berkomunikasi dengan kita dan cobalah memberanikan diri untuk mengungkapkan apa yang ada di dalam isi hati kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar