PROLOG :
Ceritainidiangkatdarikisah Raja Fir’aun.Seorang raja yang sangatkejam.Raja fir’aunmemilikikekuasaan yang sangatluas,
karenaluaskekuasaannyamembuatdiasombongdancongkak.Dan puncakkecongkakan Raja Fir’aunketikadiamengangkatdirinyamenjadiTuhan.
BABAK I
Pagiitu, suasanastanasangattenang.Di istana Nampak Raja Fir’aunsedangduduk di singgasananya.Para abdi dating menghanturkansembahmemujarajanya.Hal itumerupakankegiatanrutin di istanasebelum Raja Fir’aunmemulaiaktifitasnyasebagai raja.
Para abdi : “Ampuntuanku raja diraja yang agung, tiada yang menandingi
kekuasaantuanku. Terimalahsembah kami wahai raja kami
yangagung, junjungan kami.”
Raja Fir’aun : “Sembah kalian akuterima. Bagaimanakeadaanparaabdiku
yangsetiadanparahambaku yang akusayangi ? Wahai
perdanamenteriku ?”
Menteri : “Semuaberadadalamkekuasaantuanku raja diraja yang agung.
Berkatkemuliaantuankusemuaberadadalamkeadaan
tentramsesuaidengankeinginantuanku.”
Raja Fir’aun : “Ha..ha..ha..bagus..bagus…! Ketahuilahwahaiparaabdiku.
Barangsiapa yang membangkangakankekuasaanku, makadia
akanmerasakansiksaku. Dan barangsiapa yang setiakepadaku,
makadiaakanmerasakannikmatku.”
Fir’auntertawasenangsambilberdiridarisinggasananya.Jubahnya yang indahberkibar.Fir’aunkemudiandudukkembali di singgasananya.
Raja Fir’aun : “Wahaiparamenteriku, adakahsesuatu yang akan kalian
laporkanhariini ?”
Menteri : “Semuaberjalansesuaidengankehendaktuankurajajunjungan
kami, semuaabdidanseluruhrakyatmasihsetia di bawahduli
tuanku raja diraja yang agung.”
“Hidup raja kami yang agung…Hidup raja kami yang agung”
Semuaabdiserentakbersorakmemberikanpujiankepada Raja Fir’aun.
BABAK II
Sementaraitu di Puri Taman Sari, tempatkediamanPutri raja Fir’aun.Tuan Putri Nampak sedangdihiasolehparadayangdaninangpengasuhnya. Salah satudaritukangrias sang putribernamaMasitha. Diasecaradiam-diamtelahmengingkarikekuasaanFir’aundanmengakuikekuasaanIllahiRobbi.
Dayang : “Ampuntuan putrid, kami menghanturkansembah.”
Putri : “Sembah kalian kuterima, wahaiparaabdiku.
Akuingindiriasoleh kalian ecantikmungkin, karenasebentar
Sebentarlagi aka nada pangerandarinegeriseberangakan
Berkunjungkesini.”
Dayang : “Daulattuanku, janganlahkhwatir, kami akanmeriastuanku
Menjadi putrid yang sangatcantik.”
Putri : “Bagus..! Akuinginmenjadiseorang putrid yang cantiktiadatandingnya. Dan ketahuilah..! Barangsiapa yang menandingiKecantikankuakanmenerimasiksa yang pedih.”
Para dayangdantukangriaskemudianmulaimeriasptri raja Fir’aun.Masitha yang mendapattugasmenyisirrambuttuan putrid pun mulaimenyisirrambut sang purtri. Namunketikasementaramenyisirrambuttuan putrid, sisir yang dipakaitiba-tibajatuh. Dan denganspontanMasithaberseru “ASTAGFIRULLAH” Tuan putrid kagetmendengarucapanMasitha.
Putri : “Apa yang telahkauucapkanMasitha ?”
Masitha : “Ti..ti..tidakadtuankuputri. Hambatidakmengucapkanapa-
Apa.” (Masithamenjawabdengangugup)
Putri : “Akumendengardenganjelashaimasitha. Apa yang telahkau
Kauucapkantadi ?”
Masitha : “Hamba..hambahanyamengucapkanastagfirullahtuanku.”
Putri : “Apaituastagfirullah ?”
Masitha : “Mohonampunkepada Allah.”
Putri : “Allah ?Siapaitu Allah HaiMasitha ?”
Masitha : “Allah adalahTuhanhambadanTuhanseluruhalam.”
Putri : “ApakahadaTuhan yang lebihberkuasadariayahku ?”
Masitha : “Dia-Lah Allah, Tuhanhamba yang menciptakanalamdan
seluruhisinya, termasukayahanda da Tuan Putribeserta
seluruhkerajaanini.”
Putri : “Apa ?KautelahberanimengakuiTuhan lain selainAyahku ?CabutkembaliucapanmuMasitha !Atauakuadukankaukepadaayahanda ?”
Masitha : “Silahkanwahaiputri yang sombong !”
Putri : “Kamutidaktakut ?”
Masitha : “Akutidakpernahtakutkepadasiapapun, akuhanyatakut
kepada Allah.”
Putri : “AwaskauMasitha. Akan akuadukanhalinikepada Raja.”
Tuan putri pun kemudianbangkitberdiri, denganpenuhkemarahan.Diamenujuistana raja dikawalolehpengawaldanparadayangpengasuhnya.
BABAK III
SetelahkepergianPutriFir’aun, Masithakembalikerumahnya.SementaraituPutriFir’aun yang dikawalolehparapengawalnyalansungmenujuistana Raja Fir’aun.Istana raja Nampak megah, parahulubalangdanpenjagaberjaga di sekelilongistana.Di dalamistanaFir’aunsementarabercengkramadenganparamenteridanpembantu-pembantunya.Tiba-tibaputrinya yang sangatdisayanginyamenghadap tapa pemberitahuansebelumnya.
Tuan Putri : “Ampunayahanda raja, anandamenghanturkansembah.”
Raja Fir’aun : “Wahaianandaputri, adaapagerangansehinggaananda
menghadaptanpakupanggil ?”
Tuan Putri : “Ampunayahanda raja, kalaukedatanganhambamengganggukegiatanayahanda, hambamaumelaporkansesuatu.”
Raja Fir’aun : “Ada masalahapa, wahaianandaputri ?, apakahadapangeranyang mengganggumu di Puri Taman Sari ?”
Tuan Putri : “Bukanayahanda raja, hambamaumelaporkanMasitha.”
Raja Fir’aun : “KenapadenganMasitha ?Bukankahdiaabdi yang paling kaukausayangi ?”
Tuan Putri : “Masithatelahmengingkariayahanda, diamengakuiadaTuhanselainayahanda.”
Raja Fir’aun : “Apa..??? MasithamengakuiadaTuhanselainaku ?”
Tuan Putri : “Benarayahanda, diamengakuiadaTuhan yang lebihberkuasaDaripadaayahanda.”
Raja Fir’aun : “BangsatMasithaitu..!!! Pengawal…!!!”
Pengawal : “Daulattuanku, hambasiapmenerimaperintah.”
Raja Fir’aun : “Cepat !!!Seret Si Masithakeparatitukemari. Dan ingat, bukanhanyaMasitha, suamidananaknyajugabawakesini !!!”
Pengawal : “Daulattuanku, perintahtuankusegerahambalaksanakan.”
Para pegawaldengancepatmelaksanakanperintah Raja Fir’aun, Nampak kegelisahandanamarah di wajahnya.Tidak lama kemudianparapengawaldatangmembawaMasithabersamasuamidananaknya.
Fir’aun : “Masitha..Sayamendengarlaporanputriku, bahwakautelah
Menghianatiaku.BenarkahituMasitha ?”
Masitha : “AmpunTuanku Raja, hambatidakmenghianatituanku.”
Fir’aun : “TapikaumengakuiadaTuhan yang lebihberkuasadaripada
Aku ?SiapaituMasitha ?”
Masitha : “Hambahanyameyakini, bahwa Allah-lah yang menciptakan
alambesertaisinya, tuanku.”
Fir’aun : “Allah ?Siapa Allah itu ?Cobakaupanggildiakemari !”
Masitha : “Allah adalahTuhan Yang MahaEsa, Diatidakberanakdan
tidak pula diperanakkan, dantidakadasatupun yang enyerupai
bentuknya. Dia-lah yang menciptakanbumibesertaisinya
termasukkauwahai raja yang sombong.”
Fir’aun : “BeranisekalikauMasitha. Apakautidaktakutdengan
siksaku ?”
Masitha : “Sayahanyatakutkepada Allah, Tuhanhamba.”
Fir’aun : “BangsaaaatkauMasitha !!!Pengawal !!!Cambuksikeparat
Ini !”
Pengawal : “Daulattuanku, perintahtuankusegerahambalaksanakan.”
Para pengawalkemudianmencambukMasithabersamasuaminya.SetelahpuasmenyaksikanMasithabersamasuaminyadicambuk, Fir’aunkembalimembujukMasitha.
Fir’aun : “BagamanaMasitha ?Apakahkaumaukembalikepadakudan
MelupakanTuhanmuitu ?”
Masitha : “Tidak... Silahkankausiksaakudengancaraapapun !Saya
tidakakanmenukarkeyakinankukepada Allah.”
Fir’aun : “Betul-betulgilakauMasitha..Pengawal !Siapkantungku
pembakaran, rebus Masithabersamasuamidananaknyadalam
minyak yang mendidih !”
Para pengawalkemudianmenyiapkantungkupembakaran, dansetelahsemuanyasiap raja Fir’aunkembalimembujukMasitha.
Fir’aun : “BagaimanaMasitha ?Apakahkaumasihmelawanku ?”
Masitha : “Tidakusahbanyakomonghai raja yang sombong !Tidak
ada yang bisamengoyahkankeyakinankukepada Allah.”
Fir’aun : “Pengawal !MasukkansuamiMasithadalamminyak yang
mendidih !”
Pengawal : “Daulattuanku.”
PengawalkemudianmemasukkansuamiMasithadalamminyak yang mendidih, semua yang menyaksikanmenahannafas, ngerimembayangkanpedihsiksaanitu.NamunMasithadengantenangnyamenyaksikansuaminyameregangnyawa demi satukeyakinan.Namunketikagilirananaknya, Masithasedikitragu, namun Allah menampakkankekuasaannya, anaknya yang masihberumur 3 bulanitutiba-tibabersuara, “TidakusahraguIbunda, Allah samakita.”DengantenangMasithamemasukkananaknyadalamtungkuminyak, menyusulayahnya.
Fir’aun : “Pengawal !!!MasukkanMasithacepat !!!”
Masitha : “Tidakusahmemasukkansaya, saya yang akanmasuksendiri.
AllahuAkbar !!!”
Masithakemudianmencelupkandirinyadalamminyak yang mendidih, Nampak ketenangan di wajahnya, seakan-akandiamasukdalamairyangsejuk.DemikianlahMasithatelahgugursebagaisyahid.Demi suatukeyakinannyawatidakberartiapa-apa.
The End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar